Catatan Reportase :
Dari Pemilu Amerika : George Bush
atau Al Gore? (21)
New Orleans, 22/11/00 - 10:00 PM (23/11/00 - 11:00
WIB)
Al Gore sedang mendapat angin, karena permintaannya
agar dilakukan penghitungan ulang secara manual di tiga kabupaten dipenuhi oleh
Mahkamah Agung Florida. Tetapi nyatanya ada satu kabupaten, yaitu Miami-Dade,
yang mbalelo tidak mau melakukannya, dengan alasan tidak akan sanggup
memenuhi tenggat yang ditentukan, yaitu hari Minggu sore jam 5:00.
Sebenarnya alasan kabupaten Miami-Dade cukup masuk
akal. Ya, bagaimana mungkin memeriksa ulang puluhan bahkan ratusan ribu kartu
suara dalam waktu beberapa hari saja di saat libur besar Thanksgiving dan akhir
pekan. Karena itu kabupaten ini hanya menjanjikan akan menyelesaikan sekitar
10.750 kartu suara yang memang selama ini tidak tercatat oleh mesin penghitung,
sehingga perlu dihitung ulang dengan tangan.
Rupanya Gore tidak mau terima, majulah ke
pengadilan. Hasilnya, malam ini Pengadilan Distrik Ketiga menolak untuk memaksa
petugas kabupaten Miami-Dade melakukan penghitungan ulang. Gore masih juga
belum puas dan akan melakukan banding ke Mahkamah Agung Florida.
Sementara itu, untuk pertama kalinya Bush mengajukan
tuntutan agar sejumlah kartu suara luar negeri yang sebelumnya dinyatakan tidak
sah dapat ditinjau kembali untuk dilakukan penghitungan ulang. Sebelumnya Bush
sangat anti dengan acara penghitungan ulang secara manual. Tetapi melihat
tuntutan Gore diluluskan pengadilan, Bush pun mencoba melihat peluang guna
menambah pengumpulan suaranya.
Hari Rabu ini juga telah diputuskan oleh pengadilan
yang mengharuskan kabupaten Palm Beach mempertimbangkan ribuan kartu suara yang
sebelumnya dinyatakan sebagai dimpled ballot, yaitu kartu suara yang
hasil coblosannya tidak sampai tembus melainkan hanya tampak menggembung dan
membekas saja. Jenis coblosan ini sebelumnya dinyatakan tidak sah, tapi kubu
Gore memperjuangkannya agar dinyatakan sah.
Kenapa sejak hari pemilu yang lalu hingga hari-hari
ini Al Gore sangat ngotot untuk dilakukan penghitungan ulang secara manual di
Florida? Dan sebaliknya kenapa George Bush juga sangat gigih memblok usulan
Gore tersebut?
Karena Gore sangat yakin bahwa “di atas kertasnya”,
seharusnya Gore menang di wilayah Florida dan berhak atas tambahan 25 jatah
suara (electoral vote) Florida yang akan dapat membawanya terpilih menjadi
Presiden. Kenyataannya, di beberapa daerah basis Partai Demokrat, Gore kalah
atau hanya menang tipis. Maka berbagai kemungkinan pun diublek-ublek
yang akhirnya sampai pada tuntutannya agar dilakukan penghitungan ulang secara
manual.
Memang banyak pendukung Gore di Florida, terutama
dari kelompok orang-orang tua. Program-program Gore yang menjamin kesejahteraan
kaum tua, melalui program semacam perbaikan jaminan hari tua sangat memperoleh
dukungan dari kaum tua dan golongan pensiunan yang banyak tinggal di wilayah
Florida.
Sebaliknya Bush juga sadar bahwa “di atas kertasnya”
memang Bush kalah populer dibanding Gore di wilayah Florida. Kenyataannya,
sementara ini Bush unggul sangat tipis atas Gore. Karena itu, Bush berusaha
keras agar upaya Gore untuk mengais suaranya yang “tersesat” sedapat mungkin
dihalang-halangi.
***
Kelihatannya, proses pemilu di Florida ini belum
akan tuntas dalam waktu dekat. Beberapa pihak memang menyatakan keyakinannya
bahwa setelah batas akhir penyerahan hasil penghitungan ulang dari tiga
kabupaten, pada Senin depan, kemungkinan proses pemilihan Presiden akan segera
berakhir.
Yang jelas, dalam beberapa hari ini masih berlanjut
berbagai macam masalah, berbagai tingkat, dan berbagai jenis proses peradilan
pemilu. Dalam beberapa hari ke depan satu demi satu akan diputuskan, dan bagi
pihak yang kalah pasti akan melanjutkan dengan peradilan ke tingkat lebih
tinggi.
Oleh karena itu, sementara ini ratusan para petugas
pemilu tidak dapat mengambil liburan Thanksgiving dan akhir pekan karena harus melototin
dan menghitung kartu-kartu suara untuk kesekian kalinya. Sementara itu pula
anak-anak saya mengajak liburan ke luar kota. Menyatu bersama lebih 31 juta
warga Amerika yang akan melakukan perjalanan travelling dalam liburan
Thanksgiving tahun ini, seakan-akan mengatakan “I don’t care who is my next
President”.
Jadi, kita tunggu saja apa yang akan terjadi hari
Senin minggu depan, bersamaan dengan datangnya awal bulan suci Ramadhan. Kepada
rekan-rekan muslim : “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”.-
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]